• Beranda
  • Covid 19
  • Apa Saja yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Sinovac-CoronaVac

Apa Saja yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Sinovac-CoronaVac

Apa Saja yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Sinovac-CoronaVac

Bagikan :


Di antara 10 jenis vaksin yang telah diberikan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia, vaksin Sinovac-Coronavac menjadi salah satunya.

CoronaVac adalah vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech, sebuah perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Beijing, China. Perusahaan ini secara khusus memfokuskan diri untuk mengembangkan dan membuat vaksin untuk mencegah penularan penyakit pada manusia.

Siapa saja yang diperbolehkan mendapatkan vaksin Sinovac-CoronaVac?

  • Vaksin ini diprioritaskan bagi pekerja medis, dan lansia yang berisiko tinggi terpapar infeksi Covid-19
  • Vaksin ini juga direkomendasikan untuk diberikan pada mereka yang memiliki komorbid dan berisiko mengalami gejala parah saat terinfeksi Covid-19, seperti memiliki riwayat obesitas, penyakit kardiovaskuler, penyakit pernapasan.
  • Vaksin ini boleh diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui
  • Vaksin ini boleh diberikan kepada orang-orang dengan riwayat HIV yang memiliki risiko gejala parah saat terinfeksi Covid-19

Vaksin Sinovac-CoronaVac tidak diperbolehkan diberikan kepada beberapa orang berikut:

  • Mereka yang memiliki reaksi alergi anafilaksis terhadap kandungan vaksin
  • Mereka yang sedang demam ringan dengan suhu badan 38,5 derajat celcius

Dosis vaksin Sinovac-CoronaVac

SAGE merekomendasikan dosis vaksin Sinovac-CoronaVac diberikan dalam 2 kali dosis, yang masing-masing sejumlah 0,5ml. Vaksin diberikan melalui suntikan intramuskuler.

WHO merekomendasikan jarak antara dosis primer pertama dan kedua adalah 2-4 minggu.

Vaksin Sinovac-CoronaVac telah direkomendasikan sebagai dosis tambahan vaksin Sinovac yang dapat diberikan pada lansia berusia 60 tahun ke atas sebagai perpanjangan dosis primer. Menurut data sementara, dosis tambahan belum perlu diberikan kepada orang di bawah usia 60 tahun.

Dosis tambahan juga boleh diberikan kepada orang dengan imunokompromais (gangguan kekebalan).

Berapa efikasi vaksin Sinovac-CoronaVac?

Pada uji coba fase 3 di Brasil, menunjukkan bahwa dua dosis primer yang diberikan dengan interval 14 hari memiliki efikasi sebesar 51% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala, dan 100% terhadap Covid-19 yang parah, dan 100% terhadap pasien rawat inap. Efikasi ditunjukkan setelah 14 hari menerima dosis kedua.

Efek samping vaksin Sinovac-CoronaVac

Dilansir Medical News Today, menurut data yang ada, efek samping yang paling umum dilaporkan dalam 28 hari dari dosis kedua adalah:

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Diare
  • Nyeri otot
  • Demam ringan

Umumnya efek samping tersebut akan mereda setelah 2 hari. Dilaporkan pula bahwa efek samping vaksin Sinovac-CoronaVac lebih rendah dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya seperti vaksin Moderna atau AstraZeneca.

Efek samping seperti reaksi alergi dilaporkan sangatlah langka. Namun apabila Anda mengalami gangguan penglihatan, kejang, pendarahan, sakit kepala yang tidak membaik dalam 3 hari setelah vaksin, rasa sakit di dada atau perut atau kesulitan bernapas, maka segera laporkan dan periksakan diri ke rumah sakit terdekat.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 13:14